Teknologi internet of things (IoT) mulai merambah ke bidang pertanian, teknologi ini dinilai dapat bermanfaat bagi petani dan meningkatkan kesejahteraan petani. Di luar negeri, penggunaan IoT sudah jamak dilakukan.
Internet of things adalah jaringan objek yang terhubung dengan perangkat seperti sensor, GPS, pemindai laser melalui internet agar dapat saling bertukar data. Data ini kemudian dikumpulkan dan diolah untuk pengambilan keputusan.
Prinsip Kerja Teknologi Internet of Things
Internet of Things bekerja melalui perangkat yang terhubung dengan sensor untuk mendeteksi dan mengumpulkan data secara real time. Data mentah kemudian diolah menjadi data yang bisa dimengerti oleh manusia untuk pengambilan keputusan secara manual.
Secara otomatisasi, data tersebut juga bisa diolah menggunakan program artificial intelligent yang sudah ditanam. Hasil olahan kemudian dikirimkan melalui jaringan internet menjadi perintah bagi perangkat yang harus dilaksanakan.
Aplikasi Internet of Things di Pertanian
Cukup banyak aplikasi teknologi internet of things di bidang pertanian. Hal ini dikarenakan manusia tidak bisa menjaga lahan sepanjang waktu untuk memantau keadaan tanaman.
Oleh karena itu, IoT membantu menjaga kondisi lingkungan agar stabil untuk tanaman. Beberapa aplikasi IoT di bidang pertanian adalah:
1. Memanfaatkan Sumber Daya secara Efektif
Sumber daya yang paling penting dalam pertanian adalah air dan nutrisi tanah. Dengan penggunaan internet of things, petani dapat mengetahui kadar air dan keadaan nutrisi tanaman.
Sehingga petani dapat memberikan input yang sesuai dan efektif untuk menghasilkan panenan yang maksimal. Sensor ini dapat membantu petani memberikan input yang sesuai sehingga mengurangi limbah.
2. Membantu Penanganan Hama atau Pest Control
Apabila jumlah hama terlalu banyak, sensor dapat mengirimkan informasi ke sumber pengendalian hama untuk menyemprotkan pestisida atau melakukan tindakan tertentu.
3. Irigasi Cerdas
Penerapan ini dapat dilakukan menggunakan sensor yang akan menginformasikan tingkat kelembaban udara dan jumlah air di tanah. Sehingga apabila suhu terlalu panas dan kering, air dapat tersiram secara otomatis ke tanaman.
Ada begitu banyak aplikasi Internet of Things di bidang pertanian, sehingga dapat mewujudkan pertanian presisi. Salah satu kendala petani saat ini adalah bertani sesuai kebiasaan.
Dengan menggunakan ioT, dapat diketahui kebutuhan tanaman yang sesungguhnya agar tercapai efektivitas input dan menghasilkan hasil panen yang maksimal.
Kelebihan dan Kekurangan Internet of Things
Walaupun sudah terbukti memiliki banyak kelebihan dan bermanfaat, aplikasi teknologi internet of things belum banyak di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih ada kendala seperti di bawah ini:
1. Masalah Keamanan
Semua program computer pasti rawan akan tindakan hacking dan pencurian data. Selain data, perangkat keras IoT juga rawan untuk dicuri. Untuk itu dibutuhkan penanganan lebih guna memastikan perangkat aman dan bekerja dengan baik.
2. Biaya yang Cukup Tinggi
Peralatan yang dibutuhkan untuk jaringan IoT cukup kompleks dan banyak, sehingga dibutuhkan biaya yang tidak sedikit dalam penyediaannya. Ditambah lagi, belum semua komponen dibuat di Indonesia sehingga perlu waktu dan biaya yan lebih.
3. Sangat Bergantung pada Power Supply dan Jaringan Internet
Sistem ini dapat berjalan dengan baik bila ada jaringan internet dan pasokan listrik yang stabil. Sehingga belum bias diaplikasikan pada lokasi yang terpencil dan pelosok yang susah sinyal dan listrik.
4. Dibutuhkan Tenaga Skill Tinggi
Program yang rumit dan pemasangan yang kompleks membutuhkan tenaga ahli dalam pemasangan dan perawatan sehari – hari.
Adanya teknologi IoT sangat nyata bermanfaat dalam bidang pertanian. Namun beberapa kendala yang ada di lapangan membuat teknologi Internet of Things belum dapat diaplikasikan secara luas di Indonesia.