Investasi Aset Metaverse, Penting Mempertimbangkan Generesi Z

Investasi aset metaverse merupakan isu yang sangat penting saat ini. perkembangan metaverse sebagai tawaran dunia dan semesta secara virtual 3D ini tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus diketahui oleh semua pihak.

Saat ini keberadaan metaverse telah menjelma sebagai salah satu aspek yang cukup penting saat ini, khususnya bagi beberapa perusahaan besar. Tawaran yang mungkin secara tujuan dan realitasnya tidak masuk akal ini pada akhirnya juga diyakini akan segera terwujud.

Kemungkinan terwujudnya teknologi ini juga mungkin bisa terjadi sebab beberapa perusahaan besar telah berani melakukan investasi besar-besaran seperti facebook dan Microsoft. Bahkan perusahaan sekelas facebook telah mengganti nama hoaldingnya menjadi Meta.

Hal ini tentunya bisa menjadi pembuktian bahwa investasi aset metaverse memang cukup menjanjikan. Akan tetapi tidak sedikit pihak yang masih ragu dan memikirkan kembali apakah penawaran ini mampu dan menjangkau customer dengan banyak.

Meski perusahaan seperti facebook berani menggelontorkan dana sebesar triliunan lebih, akan tetapi perbandingannya juga sangat berisiko apabila salah menempatkan dan salah dalam penyusunan strategi. Oleh sebab itu metaverse perlu ketelitian lebih detail.

Salah satu risiko yang mungkin belum banyak dipahami oleh sebagian banyak investor adalah pemahaman terkait rencana besar dari metaverse. Apalagi beberapa generasi Z bahkan belum sepenuhnya paham dengan detail mengenai rencana dari metaverse ini.

Melalui survey yang telah dilakukan oleh Harris Poll, menunjukkan bahwa perilaku generasi Z menunjukkan kesan yang cukup berbeda dari rencana besar tersebut. Berikut ini setidaknya merupakan hasil sebagian besar analisa survey tersebut.

Survey Investasi Aset Metaverse Untuk Generasi Z hanya 38%

Penting untuk disadari bahwa keberadaan generasi Z yang umum dan mayoritas lahir antara tahun 1997-hingga tahun 2013 yakin bahwa metaverse cukup menjanjikan. Angka 38% tersebut tentunya merupakan ukuran yang cukup kecil untuk rencana besar daroi metaverse.

Sebagian generasi yang setuju dengan rencana tersebut umumnya memiliki pendapat bahwa metaverse akan memberikan jaminan kerja lebih luas. Akan tetapi pertimbangan tersebut tidak sepenuhnya bisa menjadi kualitas tertentu, sebab bentuk metaverse masih belum ada.

Hal inilah yang menjadi penyebab sebagian generasi tersebut enggan untuk melihat metaverse sebagai peluang besar. Selain masih cenderung perencanaan yang masih kurang matang, belum ada gambaran generasi tersebut akan mendapatkan peluang kerja seperti apa.

Oleh sebab itulah untuk meningkatkan keyakinan dari generasi Z tersebut menurut pihak yang melakukan survey perlu aa sosialisasi dan bentuk konkrit berupa penjelasan lebih detail. Sehingga rencana besar serta investasi yang juga sangat tinggi bisa segera terwujud.

37% Generasi Z Meyakini Investasi Aset Metaverse Hanya Sebatas Transaksi Belanja

Survey selanjutnya juga memberikan pernyataan yang cukup mengejutkan sebab sebanyak 37% generasi Z meyakini bahwa metaverse hanya tempat untuk membeli barang yang unik.

Hal ini tentunya menjadi salah satu bukti bahwa belum meratanya pemahaman terkait metavers. Penjelasan yang mungkin masuk pada generasi Z adalah bahwa transaksi dalam metaverse akan menggunakan metode cryptocurrency.

Hal ini tentunya yang akan memberikan pandangan pada beberapa generasi tersebut bahwa metaverse merupakan tempat untuk berbelanja saja. Pertimbangan untuk melakukan hal lain seperti rencana besar metaverse yang dijelaskan seperti facebook dan Microsoft secara tidak langsung kurang tersalurkan dengan baik.

Pemahaman inilah yang perlu diperbaiki oleh pihak tersebut. Rencana ini telah banyak sekali menggelontorkan dana besar. Investasi aset metaverse yang sangat besar tersebut tentunya harus sejalan dengan sosialisasi yang cukup matang.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *