1
|
Jawaban: b
Pendapatan per kapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara yang diperoleh dari hasil pendapatan nasional pada jumlah penduduk di negara yang bersangkutan. Pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk suatu negara pada tahun tertentu.
|
|
2
|
Jawaban: b
Disposable income atau pendapatan disposabel merupakan pendapatan yang siap dimanfaatkan untuk membeli barang dan/atau ditabung atau digunakan untuk investasi. Disposable income diperoleh dari personal income (PI) dikurangi pajak langsung.
|
|
3
|
Jawaban: d
Penghitungan pendapatan nasional dengan pen- dekatan pengeluaran (dalam triliun rupiah):
Y = C + I + G + (X – M)
Y = 253 + 112 + 124 + (197 – 89)
Y = 489 + 108
Y = 597
Jadi, besar pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran adalah Rp597 triliun.
|
|
4
|
Jawaban: e
Penghasilan warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri tidak ikut diperhitungkan dalam GDP, sedangkan penghasilan orang asing yang bekerja di Indonesia ikut diperhitungkan. Kegiatan ekonomi yang dihitung pada PDB/GDP terdapat pada angka 3), 4), dan 5). Angka 1) dan 2) merupa- kan aktivitas yang akan dicatat dalam peng- hitungan PNB/GNP.
|
|
5
|
Jawaban: c
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah produk yang dihasilkan unit-unit produksi di daerah selama satu tahun. Nilai PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk mengukur perkembangan dan struktur per- ekonomian di daerah.
|
|
6
|
Jawaban: e
Ilustrasi pada soal menunjukkan nilai barang dan/ atau jasa yang dihasilkan warga negara asing di Indonesia lebih besar daripada nilai barang dan/ atau jasa yang dihasilkan warga negara Indonesia di luar negeri. Artinya, pendapatan faktor produksi neto bernilai negatif. Pendapatan faktor produksi neto bernilai negatif akan mengurangi PNB sehingga nilai PDB Indonesia > PNB Indonesia.
|
|
7
|
Jawaban: d
Pendapatan nasional dapat digunakan untuk mengetahui struktur dan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Data pendapatan nasional menyangkut sektor-sektor kegiatan perekonomian di suatu negara. Pendapatan nasional juga dibuat setiap tahun agar dapat dibandingkan dari waktu ke waktu sehingga tampak perubahan per- tumbuhan ekonomi negara bersangkutan.
|
|
8
|
Jawaban: c
Jumlah nilai tambah sama dengan jumlah harga jual produk ban sepeda motor. Jadi, jumlah nilai tambah pembuatan ban sepeda motor sebesar Rp130.000,00.
|
|
9
|
Jawaban: a
Menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan dilakukan dengan menjumlahkan balas jasa atas penggunaan faktor produksi. Salah satu faktor produksi adalah kewirausahaan. Berdasarkan ilustrasi pada soal, balas jasa yang diterima wirausahawan seperti Doni adalah keuntungan atau laba.
|
|
10
|
Jawaban: b
Pembayaran jasa transportasi umum dihitung dalam pendapatan nasional dengan pendekatan produksi. Jasa transportasi termasuk sektor produksi pembentuk pendapatan nasional.
|
|
11
|
Jawaban: c
Komponen yang dihitung dalam pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran adalah konsumsi masyarakat (C), belanja pemerintah (G), investasi baik swasta maupun pemerintah (I), dan ekspor neto (ekspor (X) – impor (M). Penambahan pendapatan nasional terjadi jika ada penambahan nilai C, G, I, dan ekspor neto. Nilai pendapatan nasional akan meningkat jika investasi meningkat. Meningkatnya nilai impor yang melebihi nilai ekspor tidak menambah pendapatan nasional karena nilai ekspor neto bernilai negatif.
|
|
12
|
Jawaban: c
Penghitungan GNP (dalam miliar rupiah):
GNP = GDP – produk neto terhadap luar negeri GNP = 69.000 + (8.300 – 14.500)
GNP = 62.800
Penghitungan PNN (dalam miliar rupiah):
PNN = GNP – depresiasi barang modal
PNN = 62.800 – 3.000
PNN = 59.800
Jadi, PNN negara tersebut sebesar Rp59.800 miliar.
|
|
13
|
Jawaban: a
PNB/GNP adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan faktor-faktor produksi milik warga negara sendiri yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri. Pernyataan yang benar terdapat pada angka 1), 2), dan 3). Nomor 4) dan
5) merupakan komponen penghitungan Produk Domestik Bruto.
|
|
14
|
Jawaban: b
Penghitungan pendapatan disposabel: PDB 45.950
PFDN 1.820
–––––– +
PNB 47.770
Penyusutan 6.000
–––––– –
NNP 41.770
Pajak tidak langsung 3.600
–––––– –
NNI 38.170
Transfer payment 1.400
–––––– +
39.570
Laba ditahan 1.050
Iuran asuransi 1.100
Pajak perseroan 1.900
–––––– +
4.050
PI 39.570
4.050
–––––– –
35.520
Pajak langsung 900
–––––– –
Disposable Income 34.620
Jadi, pendapatan disposabel negara tersebut sebesar Rp34.620 miliar.
|
|
15
|
Jawaban: d
Pendapatan nasional dengan pendekatan penerimaan dihitung dengan cara menjumlahkan upah dan gaji, sewa, bunga modal, serta laba. Berdasarkan soal Pak Pandu memperoleh laba atas kegiatan ekspor kerajinan rotan ke Eropa. Laba merupakan komponen pendekatan penerimaan.
|
|
16
|
Jawaban: d
Penghitungan pendapatan nasional dengan pen- dekatan pendapatan (dalam miliar rupiah):
NI = W + R + I + π
52.000 = 12.000 + 5.000 + 15.000 + π
52.000 = 32.000 + π
π = 20.000
Jadi, laba di negara Y sebesar Rp20.000 miliar atau Rp20 triliun.
|
|
17
|
Jawaban: c
Penghitungan NNI sebagai berikut (dalam miliar rupiah).
GNP 4.200
Penyusutan barang modal 500
–––––– –
PNN 3.700
Pajak tidak langsung 900
–––––– –
NNI 2.800
Jadi, besar NNI adalah Rp2.800 miliar.
|
|
18
|
Jawaban: e
Pada saat krisis hampir semua sektor produksi terkena dampaknya. Nilai ekspor turun karena negara tujuan ekspor mengalami krisis ekonomi. Modal asing yang diinvestasikan di Indonesia ditarik besar-besaran ke negara asalnya. Penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bernilai positif saat krisis karena besarnya kontribusi sektor konsumsi dalam membentuk pertumbuhan ekonomi. Konsumsi tetap dilakukan untuk memenuhi kebutuhan walaupun sedang mengalami krisis ekonomi.
|
|
19
|
Jawaban: d
Penghitungan nilai investasi masyarakat sebagai berikut (dalam triliun rupiah).
Y = C + I + G + (X – M)
8.000 = (25% × 8.000) + I + (20% × 8.000)
= + (15% × 8.000) – (10% × 8.000))
8.000 = 2.000 + I + 1.600 + (1.200 – 800)
8.000 = I + 4.000
I = 8.000 – 4.000
I = 4.000
Jadi, nilai investasi di negara A sebesar Rp4.000 triliun.
|
|
20
|
Jawaban: c
Pendapatan nasional dengan pendekatan pen- dapatan diperoleh dengan menjumlahkan balas jasa faktor produksi antara lain upah, sewa, bunga modal, dan laba pengusaha. Adapun angka 2) dan 4) merupakan komponen penghitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran.
|
|
21
|
Jawaban: c
Salah satu penyebab penghitungan pendapatan nasional di negara berkembang kurang akurat adalah banyak kegiatan produksi masyarakat yang belum dimasukkan penghitungan pen- dapatan nasional seperti kegiatan ekonomi yang dilakukan sektor informal.
|
|
22
|
Jawaban: a
Berdasarkan data pada soal negara G termasuk memiliki pendapatan per kapita tinggi (berdasarkan kriteria Bank Dunia lebih dari US$12.476). Dilihat dari indeks gini, negara G termasuk memiliki ketimpangan tinggi (di atas 0,5). Negara tersebut termasuk negara yang memiliki pendapatan per kapita tinggi karena sebagian besar pendapatan nasional dikontribusikan oleh kelompok pemodal yang jumlahnya sedikit. Ketimpangan pendapatan negara tersebut tinggi karena sebagian besar masyarakat memiliki penghasilan rendah.
|
|
23
|
Jawaban: c
1) Pendapatan per kapita negara A sebesar Rp6.300.000,00.
2) Pendapatan per kapita negara B sebesar Rp5.450.000,00.
3) Pendapatan per kapita negara C sebesar Rp3.220.000,00.
4) Pendapatan per kapita negara D sebesar Rp5.437.500,00.
5) Pendapatan per kapita negara E sebesar Rp5.525.000,00.
|
|
24
|
Jawaban: c
Kriteria Bank Dunia dalam menentukan penduduk miskin adalah jika pengeluarannya kurang dari US$1,25 (berdasarkan asumsi pada soal Rp13.000,00) per hari. Jadi, berdasarkan kriteria tersebut penduduk miskin menurut Bank Dunia terdapat pada pilihan c.
|
|
25
|
Nilai Koefisien Gini
|
Tingkat Ketimpangan
|
<0,4
0,4-0,5
>0,5
|
Rendah
Sedang
Tinggi
|
Jadi, suatu negara memiliki ketimpangan pendapatan sedang jika nilai koefisien gini 0,4–0,5.
|
26
|
Jawaban: d
Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata- rata penduduk suatu negara pada waktu tertentu. Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh produksi baik berupa barang maupun jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu tahun yang dinyatakan dalam satuan uang.
|
|
27
|
Jabawan: b
Penghitungan pendapatan per kapita negara X:
Penghitungan pendapatan per kapita negara Y:
Jadi, pendapatan per kapita negara X lebih besar daripada pendapatan per kapita negara Y dengan jumlah pendapatan per kapita negara X US$2.750 dan negara Y US$2.700.
|
|
28
|
Jawaban: d
Pertambahan pendapatan nasional yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk menunjukkan adanya kenaikan pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita tidak dapat diguna- kan untuk mengukur tingkat distribusi pendapatan.
|
|
29
|
Jawaban: c
Analisis jawaban pada soal sebagai berikut.
1) Ketimpangan pendapatan negara A pada tahun 2016 turun.
2) Ketimpangan pendapatan negara A pada tahun 2015 sedang.
3) Ketimpangan pendapatan negara A pada tahun 2016 rendah.
4) Distribusi pendapatan negara A pada tahun 2016 mengalami penurunan.
5) Ketimpangan pendapatan negara A pada tahun 2015 lebih tinggi daripada tahun 2016.
Jadi, jawaban yang tepat terdapat pada pilihan c.
|
|
30
|
Jawaban: d
Kontribusi 40% penduduk termiskin di negara B sebagai berikut.
Berdasarkan kriteria Bank Dunia ketimpangan pendapatan negara B termasuk tinggi karena kontribusi pendapatan 40% penduduk termiskin
<12% dari keseluruhan pendapatan nasional.
|
|